Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:06:46【Resep Pembaca】534 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai m

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk menerapkan efisiensi belanja birokrasi untuk menyikapi kebijakan pemangkasan transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026.
"Menghadapi dinamika transfer keuangan daerah yang beralih ke pusat maka satu tipnya, rekan-rekan di daerah harus melakukan efisiensi belanja, terutama belanja yang birokrasi," kata Tito kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Belanja birokrasi yang dimaksudkan oleh Mendagri antara lain pengeluaran untuk rapat, perjalanan dinas, biaya pemeliharaan dan lain sebagainya.
Tito mengangakan seluruh pemerintah daerah di Indonesia berhasil menerapkan efisiensi pada masa pandemi COVID-19 sehingga ngak ada alasan untuk ngak melakukan efisiensi/
"Rapat-rapat, perjalanan dinas, segala macam, makanan-minuman, perawatan, pemeliharaan, itu anggarannya kadang-kadang, mohon maaf, berlebihan, ini harus dikurangi. Banyak daerah yang melakukan itu bisa. Kita waktu zaman Covid juga bisa, dikurangi jauh anggaran kita, bisa," ujarnya.
Baca juga: Menkeu janji evaluasi dana transfer ke Jakarta jika ekonomi membaik
Mendagri meminta kepada semua pihak di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri untuk senantiasa menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya, seraya mengingatkan ada konsekuensi hukum bagi siapa saja yang mencoba bermain-main dengan anggaran.
"Program-program juga harus betul-betul (dijalankan), anggaran untuk program harus betul-betul bisa menjadi barangnya. Jangan dijadikan bancakan, kena masalah hukum nanti," tuturnya.
Alokasi dana TKD secara nasional dalam Rancangan APBN tahun 2026 sebesar Rp649,99 triliun, turun signifikan dari perkiraan realisasi tahun 2025 sebesar Rp864 triliun atau dibandingkan dengan alokasi dalam APBN 2025 sebesar Rp919,9 triliun.
Kompensasi dari pengurangan itu, Kementerian Keuangan menaikkan belanja program pemerintah pusat untuk daerah yang dikucurkan langsung melalui kementerian/lembaga (K/L), yang nilainya mencapai sekitar Rp1.300 triliun, naik signifikan dari alokasi sebelumnya Rp900 triliun.
Baca juga: Menkeu jelaskan alasan pemangkasan dana transfer ke daerah
Baca juga: Menkeu Purbaya sebut ngak ada lagi pemotongan dana transfer ke daerah
Suka(11)
Artikel Terkait
- Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI
 - HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
 - BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
 - Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
 - Anggota DPR RI
 - TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara
 - Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
 - BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
 - Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
 - Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia
 
Resep Populer
Rekomendasi

RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia

Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG

SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG

Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025

Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat